PENDAHULUAN

Akademi Keperawatan Karya Husada Yogyakarta merupakan salah satu pendidikan kesehatan di Yogyakarta yang berperan mencetak tenaga keperawatan pemula yang profesional dan berkarakter. Para lulusan nantinya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan disemua lini, baik itu di rumah sakit, puskesmas, maupun diberbagai pelayanan kesehatan lainnya.
Disamping itu pula para lulusan dapat mengembangkan diri pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi diantaranya yaitu S.1 Keperawatan, S.2 Kesehatan Masyarakat dan bahkan S.3 Kesehatan lainnya.

Awal berdirinya Akademi Keperawatan Karya Husada Yogyakarta pada tahun 1984 dalam bentuk Sekolah Perawat Kesehatan ( SPK ) dengan SK.Men.Kes.RI NO:65/Kep/Diklat/Kes/1984 dan pada tahun 1999 melakukan konversi ke Akper dengan SK. Men. Kes. RI. NO: HK.00.06.1.1.2192.

Selasa, 14 Juli 2009

KUMPULAN ASKEP

LAPORAN PENDAHULUAN
PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH
(BBLR)

A. PENGERTIAN
Bayi Berat lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram (Berat lahir ditimbang dalam 1 jam setelah lahir).
Ada 2 macam BBLR:
1. Bayi Kurang Bulan (KB), yaitu bayi yang dilahirkan dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
2. Bayi Kecil Masa Kehamilan (KMK), yaitu bayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang dari persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin dari battaglia dan Lubchenko.
Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah dibedakan dalam:
1. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2499 gram
2. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram.
3. Bayi berat lahir eksterm rendah (BBLER) , berat lahir < 1000 gram.
Berat badan menurut usia kehamilan digolongkan:
1. KMK: kecil menurut masa kehamilanya itu jika bayi lahir dengan BB dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin
2. SMK: sesuai masa kehamilan yaitu jika bayi lahir dengan BB diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin
3. BMK: besar masa kehamilan yaitu jika bayi lahir dengan BB diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin.

B. ETIOLOGI
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi BBLR yaitu:
1. Faktor Ibu: umur, paritas, ras, infertilitas, riwayat kehamilan tak baik, rahim abnormal, jarak kelahiran terlalu dekat, BBLR pada anak sebelumnya, malnutrisi sebelum hamil (pertambahan berat badan kurang selama hamil), penyakit akut dan kronik, kebiasaan tak baik (pengobatan selama hamil, merokok, alcohol, radiasi), keadaan penyebab insufisiensi placenta (penyakit jantung, ginjal, paru, hipertensi, DM, preeklamsi)
2. Faktor placenta: penyakit vaskuler, kehamilan ganda, malformasi, tumor
3. Faktor janin: kelainan kromosom, malformasi, infeksi bawaan yang didapat dalam kandungan (missal: TORCH), kehamilan ganda.

C. TANDA DAN GEJALA
1. Berat badan < 2500 gram
2. Ukuran badan: PB: <45 cm, LK < 33 cm, LD < 30 cm.
3. Kepala: Kepala bayi lebih besar dari badan, rambut kepala tipis dan halus, elastisitas daun telinga.
4. Dada: dinding torak sangat elastis, putting susus belum terbentuk.
5. Abdomen: distensi abdomen, kulit perut tipis, pembuluh darah kelihatan.
6. Kulit: tipis, transparan, pembuluh darah kelihatan.
7. Jaringan lemak subkutan sedikit, lanugo banyak.
8. Genetalia: perempuan labia mayora hampir tidak ada, klitoris menonjol, dan untuk laki-laki skrotum kecil, testis tidak teraba.
9. Ekstremitas: kadang edema, garis telapak kaki sedikit.
10. Motorik; pergerakan masih lemah, otot hipotonik.

D. PATOFISIOLOGI
Temperature dalam kandungan sekitar 37º C, sedangkan temperature ruang berkisar antara 28-32º C. Adanya perubahan temperature ini harus diperhitungkan terutama untuk bayi kurang bulan.
Pada bayi premature (BBLR) belum dapat mempertahankan suhu normal karena:
1. Pusat pengatur suhu badan masih dalam perkembangan.
2. Intake cairan dan kalori sangat kurang/ dibawah kebutuhan.
3. Cadangan energi sangat kurang ( glikogen dijaringan dan lemak coklat disubcutan sedikit).
4. Luas permukaan tubuh relative lebih luas sehingga resiko kehilangan panas dan air lebih besar.
5. Jaringan lemak subcutan lebih tipis (isolator kurang) sehingga resiko kehilangan panas lebih besar.
Kebutuhan nutrisi untuk bayi premature diperlukan untuk metabolisme basal aktivitas, stres dingin, kehilangan melalui faeses dan urinjuga untuk pertumbuhan. Pada kesadaran tertentu kebutuhan kalori meningkat pada keadaan: kejang, suhu lingkungan lebih dingin, infeksi maupun asfeksia.
Pemberian minum peroral mudah kembung, otot dinding perut masih lemah, otot saluran pencernaan masih lemah, malas minum, berat badan tidak bertambah untuk waktu cukup lama. Pada bayi BBLR penurunan beret badan sangat banyak sehingga harus dikontrol jangan sampai kehilangan 10 %.
Bayi premature daya tahan tubuh lebih rendah sehingga sangat rentanterhadap infeksi, demikian juga fungsi organ belum baik (terutama umur kehamilan kurang 34 minggu) sehingga sering dijumpai masalah klinis seperti syndrome gawat nafas, hipotermi, tidak stabilnya sirkulasi (edema), hipoglikemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia. Gejala neurologik yang berhubungan dengan anoksia otak, sepsis oleh bakteri, anemia dan juga DIC.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Radiologi: Thorak foto/ baby gram, USG kepala
b. Laboratorium: darah: gula darah, analisa gas darah, k/p elektrolit darah, test kocok (shake test), darah rutin.

F. MANAGEMENT TERAPI
Setelah bayi lahir:
Umum:
1. Membersihkan jalan nafas
2. Mengusahakan nafas pertama dan seterusnya
3. Perawatan tali pusat dan perawatan mata
Khusus:
1. Suhu tunuh dijaga pada suhu aksila 36,5 - 37,50º C. bayi baru lahir dengan umur kehamilan 35 minggu perlu diperhatikan ketat, bayi dengan BBL, 2000 gram dirawat dalam incubator atau dengan boks kaca dengan lampu. Pada BBLR yang sudah stabil dilakukan perawatan bayi lekat.
2. Berikan oksigen sesuai dengan masalah pernafasan yang didapat. Pantau dengan oksimetri.
3. Sirkulasi dipantau dengan ketat (denyut jantung, perfusi darah, dan tekanan darah).
4. Awasi keseimbangan cairan , jaga jangan sampai kurang atau lebih.
5. Pemberian cairan dan nutrisi. Bila tidak ada masalah pernafasan dan keadaan umum baik:
a. Prinsip diberikan minum peroral sesegera mungkin.
b. Periksa reflek hisap dan menelan.
c. Motivasi ASI.
d. Pemberian nutrisi intra vena jika ada indikasi nutrisi meliputi karbohidrat, lemak, asam amino, vitamin dan mineral.
e. Berikan multivitamin jika minum enteral bisa diberikan secara kontinyu.
6. Pencegahan infeksi:
a. Cara kerja aseptic, cici tangan setiap akan memegang bayi.
b. Mencegah terlalu banyak bayi dalam satu ruangan.
c. Melarang petugas yang menderita infeksi masuk ketempat bayi dirawat.
d. Antibiotik disesuaikan dengan pola kuman.
e. Membatasi tindakan seminimal mungkin.
7. Mencegah perdarahan: vitamin K 1 mg sekali pemberian.

KUMPULAN ASKEP

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DECOMPENSASI KORDIS

1. Masalah yang timbul pada Ny. X adalah :
1) Bersihan jalan nafas.
2) Penurunan curah jantung
3) Kelebihan cairan
4) Intoleransi aktivitas
5) PK : Aritmia
Diagnosa keperawatan yang muncul pada Ny.X :
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d akumulasi sekret.
NOC :
• Status pernafasan : bebaskan jalan nafas
• Pertukaran gas,
Dengan kriteria :
- Dapat melakukan batuk efektif dan suara nafas bersih, bebas dypsnoe dan sianosis.
- Pertahankanjalan nafas stabil sepanjang waktu.
- Identifikasi dan hindari faktor khusus yang menghambat kebersihan jalan nafas.
NIC :
1) Airway management
 Atur posisi pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Rasional : Pengaturan posisi memaximalkan pertukaran dan expansi paru.
 Auskultasi suara napas
Rasional : Suara nafas normalnya bersih. Adanya nafas crackles menunjukan cairan dalam jalan nafas dan wheezing menunjukan adanya obstruksi jalan nafas.
 Monitor status pernafsan
Rasional : normalnya pernafasan orang dewasa 16-20 x/m, adanya sekret pada jalan nafas terjadi peningkatan pernafasan.
 Mengajarkan batuk efektif
Rasional : Teknik ini dapat membantu untuk mengeluarkan sputum. Mengontrol batuk engan menggunakan otot-otot diafragma sehingga membuat batuk lebih keras dan efektif.
 Berikan bronkodilator
Rasional : bronkodilator mengurangi resistensi pada jalan nafas.

2) Peningkatan batuk
 Observasi sputum, warna, baud an jumlahnya
Rasional : Sputum normalnya bersih dan jumlahnya sedikit. Sputum abnormal berwarna hijau, kuning dan kemerahan.
 Dorong pasien untuk bernafas dalam
Rasional : Teknik ini dapat meningkatkan pengeluaran sputum.
 Tingkatkan hydasi cairan
Rasional : cairan dapat membantu meminimalkan kekeringan mukosa dan memaksimalkan silia untuk mengeluarkan secret
 Berikan perawatan oal setiap 4 jam
Rasional : perawatan oral dapat menyegarkan mulut setelah mengeluarkan dahak.


b. Penurunan curah jantung b/d perubahan isi sekuncup.
NOC :
 Keefektifan pompa jantung
 Vital sign dalam batas normal
 Status sirkulasi,
Dengan criteria:
- Gambaran cardio output yang adekuat, seperti TD, denyut dan irama nadi dalam batas normal. Kemampuan untuk toleransim terhadap aktivitas tanpa sesak nafa atau nueri dada.
- Perencanakan tindakan untuk mencegah penyakit jantung.
- Bebas dari efek obat.

NIC :
1) Cardiac care
Kegiatan :
 Catat tanda dan gejala penurunan cadiac output
Rasional : Gejal-gejala yang terjadi pada gagal jantung menurunkan kardiak output.
 Observasi nyeri dada, cata lokasi, radiasi, kualitas, durasi.
Rasional : Nyeri dada adalah indikasi umum ketidak adekuatan suplay darah pada jantung yang berhubungan dengan cardiac output.
 Monitor vital sign
Rasional : vital sign memberikan indikasi fungsi jantung.
 Monitor status cardiovascular
Rasional :
 Auskultasi suara jantung
Rasional : adnya bunyi gallop, tachikardi, creakles pada paru mengidentifikasikan gagal jantung.
2) Circuratory care
- Evaluasi nadi dengan edema periper
- Kaji tingkat ketidaknyamanan dan nyeri
- Monitor status cairan, termasuk intake dan output
- Menjaga hidrasi yang adekuat untuk mencegah peningkaatn viskositas darah.
- Dukung pasien untuk melakukan gerak pasif dan aktif selama bedrest.
- Ubah posisi pasien setiap 2 jam.
- Dukung pasien untuk latihan sesuai toleransi
- Beri anti platelet.

c. Kelebihan volume cairan b/d mekanisme pengaturan melemah
NOC :
 Keseimbangan cairan
 Keseimbangan asam basa dan elektrolit
Dengan kriteria :
- Pasien bebas dari edema anasarca
- Pelihara suara paru tdak dypsnoe
- Vena jugularis dan irama nadi dalam batas normal.
- Pelihara urin output 500 ml
NIC :
1) Manajemen cairan
 Kaji lokasi dan luas edema
Rasional : gagal jantung berhubungan dengan edema karena terjadi peningkatan tekanan hydorstatik .
 Monitor berat badan pasien
Rasional : perubahan berat badan menggambarkan perubahan volume cairan tubuh.
 Monitor vital sign
Rasional : kegagalan jantung mengakibatkan penurunan cardiac output dan penurunan tekanan darah. Hypoxia jaringan merangsang peningkatan jantung dan respiratori.
 Monitor intake dan output
Rasional : ukuran intake dan output yang akurat sangat penting untuk pasien yang kelebihan cairan.
 Memberikan diuretic
Rasional : respon terapi diuretic yaitu diuresis, pengeluaran cairan, vasodilatasi , penurunan tekanan vascular ginjal dan peningkatan renal blood flow.
 Monitor efek samping dari terapi diuretic
Rasional : penurunan tekanan darah dalam respon ACE inhibitor merupakan efek yang utama dalam terapi diuretic.
2). Monitoring cairan
 Menentukan faktor resiko ketidak keseimbangan cairan
 Monitor cairan yang masuk
 Rasional :
 Monitor serum dan urin osmolaritas
 Timbang berat badan dan monitor kenaikan

Rabu, 25 Maret 2009

VIRUS

Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter).
SEJARAH PENEMUAN
D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.
Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik daun tembakau (virus TVM).
STRUKTUR TUBUH
Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dari selubung protein di bagian luar dan asam nukleat (ARN & ADN) di bagian dalamnya. Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal virus ADN dan virus ARN. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.


(gambar kelompok virus)
BERBAGAI VIRUS YANG MERUGIKAN
1. Pada Bakteri :
1.1. Bakteriofage.
2. Pada Tumbuhan :
2.1. Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun
tembakau.
2.2. Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus
ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.
2.3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman
jeruk
3. Pada Hewan :
3.1. Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada
ayam dan itik.
4. Pada Manusia :
4.1. Virus Hepatitis, penyebab hepatitis (radang hati), yang paling
berbahaya adalah virus Hepatitis B.
4.2. Virus Rabies >> penyebab rabies
4.3. Virus Polio >> penyebab polio
4.4. Virus Variola dan Varicella >> penyebab cacar api dan cacar air
4.5. Virus Influenza >> penyebab influensa
4.6. Virus Dengue >> penyebab demam berdarah
4.7. Virus HIV >> penyebab AIDS
Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi. Vaksin pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh Edward Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi penyebab polio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di dalam tubuhnya, yang disebut Interferon, meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus, karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon.

CACING

Ditulis oleh mola-mola
Senin, 27 Oktober 2008 04:56
Mendengar kata cacing, tentu pikiran kita akan membayangkan binatang yang bulat panjang tanpa tulang yang hidup di tempat kotor. Sudah barang tentu kita juga sudah tahu macam macam cacing baik cacing yang hidup di tanah yang biasa digunakan sebagai umpan maupun cacing yang hidup di air. Cacing yang hidup di tanah disamping bisa digunakan sebagai umpan, juga sangat membantu pak tani dalam menggemburkan tanah pertanian.
Sayangnya ada saudaranya cacing tanah yang doyan hidup di dalam usus manusia. Karena cacing merupakan salah satu makhluk hidup yang harus makan untuk mempertahankan hidupnya, maka di dalam perut pun cacing ini akan makan segala hal yang bisa dimakan. Nggak perduli apakah makanan itu dibutuhkan oleh yang punya perut, asal bisa dimakan akan dimakan oleh sang cacing. Curangnya si cacing ini, kalau jumlahnya banyak maka disamping yang makan ikut ikutan banyak, juga secara mekanis akan menyumbat saluran pencernaan. Bertambahlah penderitaan manusia yang mempunyai cacing indekos di perutnya.

Cacing pada manusia dalam menginfeksi sesungguhnya tidak memandang bulu. Asal bisa masuk, doi akan masuk ke tubuh manusia. Perantaranya pun bermacam macam namun yang paling sering adalah makanan terutama makanan yang tidak bagus secara hygines dalam penyajiannya. Walaupun menginfeksi manusia, cacing tidak meninggalkan sifat aslinya yang senang dengan lingkungan yang kotor dan lembab, itu sebabnya infeksi cacing sering ditemukan pada lingkungan masyarakat yang kumuh dan lembab. Bukan berarti orang orang yang selalu menjaga kebersihan akan bebas cacing 100 persen karena walau diri kita sendiri bersih, kita tidak bisa menghindari kontak dengan orang lain yang bisa saja membawa telur cacing.
Sebenarnya cacing pada manusia pun banyak jenisnya, ada cacing gelang, cacing pita dan cacing pipih. Tapi yang kita bahas disini adalah cacing gelang karena kasusnya paling banyak diantara infeksi cacing yang ada.

Baiklah, sekarang kita bahas satu satu :

1. Cacing Perut (Askariasis)
Cacing Perut:


Biasanya disebabkan oleh keluarga cacing Askaris lumbricoides yang merupakan cacing yang paling sering menginfeksi manusia. Cacing dewasa hidup di dalam usus manusia bagian atas, dan melepaskan telurnya di dalam kotoran manusia. Infeksi pada manusia terjadi melalui jalan makanan yang tercemar oleh kotoran yang mengandung telur cacing. Telur yang tertelan akan mengeluarkan larva. Larva ini akan menembus dinding usus masuk ke aliran darah yang akhirnya sampai ke paru paru lalu akan dibatukan keluar dan ditelan kembali ke usus. Penyakit yang timbul dari infeksi ini antara lain anemia, obstruksi saluran empedu, radang pankreas dan usus buntu.

2. Cacing Kremi (Enterobiasis)
Cacing Kremi:


Cacing yang memegang peranan disini adalah Enterobius vermikularis yang sering banget terjadi pada anak kecil. Cacing dewasa akan tinggal di usus besar. Cacing betina yang akan bertelur meninggalkan usus besar menuju anus yang merupakan tempat bertelur yang paling ideal. Saat inilah si anak akan menangis karena lubang anusnya gatal. Secara kasat mata, cacing ini akan terlihat sebesar parutan kelapa disekitar lubang anus. Transmisi cacing ini seperti halnya cacing perut masuk langsung melalui mulut baik dengan perantara makanan maupun dimasukan secara tidak sengaja oleh penderita yang habis menggaruk lubang anusnya yang gatal. Sehingga pada anak anak sering terjadi reinfeksi akibat tindakan itu.

3. Cacing Tambang
Cacing Tambang:


Paling sering disebabkan oleh Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Cacing dewasa tinggal di usus halus bagian atas, sedangkan telurnya akan dikeluarkan bersama dengan kotoran manusia. Telur akan menetas menjadi larva di luar tubuh manusia, yang kemudian masuk kembali ke tubuh korban menembus kulit telapak kaki yang berjalan tanpa alas kaki. Larva akan berjalan jalan di dalam tubuh melalui peredaran darah yang akhirnya tiba di paru paru lalu dibatukan dan ditelan kembali. Gejala meliputi reaksi alergi lokal atau seluruh tubuh, anemia dan nyeri abdomen.

4.Cacing Cambuk (Trichuriasis)
Cacing Cambuk:


Cacing dewasa akan tinggal di usus bagian bawah dan melepaskan telurnya ke luar tubuh manusia bersama kotoran. Telur yang tertelan selanjutnya akan menetas di dalam usus halus dan hidup sampai dewasa disana. Gejala yang timbul pada penderita cacing cambuk antara lain nyeri abdomen, diare dan usus buntu.

Cara pencegahan sebenarnya cukup simpel yaitu kita harus menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan terutama dalam penyajian makanan. Dalam membeli makanan, kita harus memastikan bahwa penjual makanan memperhatikan aspek kebersihan dalam mengolah makanan. juga secara teratur minum obat anti cacingan

Jika salah satu anggota keluarga/orang disekitar kita yg lama contack dengan kita mengalami cacingan maka sebaiknya seluruh anggota keluarga mengkonsumsi obat cacing, karena sangat mungkin parasit ini menyebar cepat ke tubuh yg laen, dan perhatikan hewan peliharaan anda terjaga jg kebersihannya

MAKALAH VITAMIN

VITAMIN

I. Pengertian

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.

II. Macam-macam vitamin

Pembagian vitamin berdasar kelarutanya terdiri dari dua macam yaitu:

A. Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C

B. Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin ADEK.

III. Sumber-sumber vitamin

A. VitaminA
Sumber vitamin A = susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)

B. VitaminB1
Sumber yang mengandung vitamin B1 = gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya

C. VitaminB2
Sumber yang mengandung vitamin B2 = sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya.

D. VitaminB3
Sumber yang mengandung vitamin B3 = buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya

E. VitaminB5
Sumber yang mengandung vitamin B5 = daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.

F. VitaminB6
Sumber yang mengandung vitamin B6 = kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.

G. VitaminB12
Sumber yang mengandung vitamin B12 = telur, hati, daging, dan lainnya

H. VitaminC
Sumber yang mengandung vitamin C = jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya

I. VitaminD
Sumber yang mengandung vitamin D = minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain

J. VitaminE
Sumber yang mengandung vitamin E = ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb

K. VitaminK
Sumber yang mengandung vitamin K = susu, kuning telur, sayuran segar, dkk

IV. Fungsi vitamin

A. Vitamin A :

1. Mencegah gangguan mata

2. Antioksidan melindungi sel2 terhadap kanker

3. Mencegah peny. Kulit

4. Meningkatkan kekebalan

B. Vitamin B kompleks :

1. Menjaga kesehatan saraf ,kulit, otot, mata,rambut,liver dan otak.

2. Asam folat sering digunakan pada penderita kanker.

3. Sbg energi dan memperkuat sistem kekebalan dgn meningkatkan pemfungsian sel-sel darah putih.

4. Membentuk sel-sel darah merah.

C. Vitamin C :

1. Antioksidan

2. Pertumbuhan dan perbaikan jaringan.

3. Meningkatkan kekebalan

4. Mencegah kanker

5. Bersama vit E meningkatkan penyerapan zat besi.

D. Vitamin D :

1. Menyerap dan memanfaatkan fosfor dan kalsium

2. Pertumbuhan dan perkembangan gigi dan gusi

3. Melindungi kelemahan otot.

E. Vitamin E :

1. Antioksidan untuk mencegah kanker dan penyakit jantung

2. Meningkatkan kesuburan

3. Mencegah sel oleh zat-zat radikal bebas

4. Menjaga kesehatan saraf dan otot

5. Meningkatkan pembekuan darah secara normal

F. Vitamin K :

1. Pembeku darah

2. Pembentukan dan perbaikan tulang secara benar

V. Resiko kekurangan vitamin

A. Vitamin A

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A =
rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.

B. Vitamin B1

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 =
kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.

C. Vitamin B2

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 =
turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.

D. Vitamin B3

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 =
terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain

E. Vitamin B5

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 =
otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain

F. Vitamin B6

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 =
pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.

G. Vitamin B12

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 =
kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya

H. Vitamin C

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C =
mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain



I. Vitamin D

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D =
gigi akan lebih mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.

J. Vitamin E

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E =
bisa mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll

K. Vitamin K

Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K =
darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya